Statistik Luar Biasa Tim Arsenal di Musim 2025/26
Statistik Luar Biasa Tim Arsenal di Musim 2025/26. Musim 2025/26 jadi mimpi indah bagi Arsenal, yang kini memimpin Premier League dengan rekor impresif setelah 10 pertandingan lintas kompetisi. The Gunners raih delapan kemenangan, termasuk kemenangan telak 5-0 atas Leeds United di pekan ketiga, dan hanya sekali kalah tipis 0-1 dari Liverpool. Total 25 gol dicetak di liga saja, sementara hanya empat kebobolan—angka yang bikin mereka punya selisih gol +21, tertinggi di kompetisi. Di bawah Mikel Arteta, tim ini tak cuma menang, tapi dominan: penguasaan bola rata-rata 60 persen, expected goals 18,5, dan tujuh clean sheet keseluruhan. Puncaknya, setelah kemenangan 2-0 atas Newcastle akhir pekan lalu, Arsenal unggul enam poin dari Manchester City. Ini bukan kebetulan; rotasi pintar dan performa kolektif bikin skuad London Utara jadi kandidat juara serius. Sorotan kini ke bagaimana statistik luar biasa ini bentuk fondasi kuat untuk perburuan gelar, apalagi dengan jadwal padat UCL yang baru dimulai. REVIEW KOMIK
Dominasi Serangan yang Mematikan: Statistik Luar Biasa Tim Arsenal di Musim 2025/26
Serangan Arsenal musim ini seperti mesin yang tak terhenti. Dari 10 laga awal, mereka cetak 32 gol lintas kompetisi, dengan rata-rata tiga gol per pertandingan di Premier League. Viktor Gyökeres, rekrutan musim panas, langsung jadi ancaman utama: tiga gol dari 23 tembakan, termasuk dua penalti krusial, plus xG tertinggi 3,04. Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli ikut sengit, masing-masing tiga gol dan satu assist—Saka pimpin dribel sukses dengan 10 dari 24 upaya, bikin ia tak tergantikan di sayap kanan. Leandro Trossard dan Martinelli juga top di goal involvements dengan empat masing-masing, sementara 14 pemain berbeda kontribusi gol atau assist, bukti kedalaman skuad.
Di lini tengah, Declan Rice dan MartÃn Zubimendi jadi otak serangan. Rice catat 59 progressive passes dan 145 carries, paling banyak tim, sementara Zubimendi unggul 81 line-breaking passes yang buka ruang buat penyerang. Total, Arsenal lepas 112 tembakan on target dari 180 upaya di liga, konversi 14 persen—naik dari musim lalu. Ini hasil taktik Arteta yang tekan tinggi: 62 persen penguasaan di laga kandang, plus 43 crosses dari Rice saja, termasuk set-piece mematikan. Bandingkan dengan rival, Arsenal punya xG 18,5 versus 12,3 City—mereka ciptakan peluang berkualitas, bukan sekadar volume. Musim ini, tak ada laga di mana mereka cetak kurang dari dua gol kecuali kekalahan lawan Liverpool, tunjukkan konsistensi yang bikin fans optimis.
Kedalaman Pemain yang Jadi Senjata Rahasia: Statistik Luar Biasa Tim Arsenal di Musim 2025/26
Bukan cuma bintang utama, tapi rotasi Arsenal yang bikin statistik mereka kinclong. Eberechi Eze dan Mikel Merino tambah warna di midfield: Eze beri dua gol dan dua assist dari bench, sementara Merino pimpin through balls dengan delapan, sama dengan Martin Ødegaard. Di belakang, Riccardo Calafiori muncul sebagai bek serang dengan dua assist dari umpan silang akurat, plus satu gol sundulan. Jurriën Timber, yang sempat absen panjang musim lalu, kini top di tackles dengan 31 dan duels won 51—ia menang 67 persen duel, bantu transisi cepat.
Statistik menunjukkan 22 pemain berbeda dapat menit bermain, dengan rata-rata umpan akurat 89 persen tim-wide. Myles Lewis-Skelly, bek muda, capai 94,25 persen akurasi dari 100+ passes, sementara Noni Madueke pimpin open play crosses dengan 21. Ini fleksibilitas yang Arteta bangun sejak pramusim: formasi 4-3-3 berganti 3-4-3 saat dibutuhkan, hasilkan 145 possession won oleh Rice saja. Di UCL, tiga laga awal raih sembilan poin dengan delapan gol nol kebobolan—termasuk 3-0 atas tim Jerman. Kedalaman ini cegah kelelahan, apalagi dengan jadwal 50+ laga musim ini. Arsenal tak cuma bergantung satu-dua nama; setiap posisi punya opsi A dan B yang solid, bikin mereka tak terkalahkan di kandang sejauh ini.
Benteng Pertahanan yang Tak Tergoyahkan
Jika serangan mematikan, pertahanan Arsenal justru jadi tembok besi. Hanya empat gol kebobolan dari sembilan laga liga, dengan enam clean sheet—tertinggi di Premier League. David Raya, kiper utama, mulai delapan laga dengan 83,3 persen save rate dari 19 tembakan, overperform PSxG +0,7. Gol kebobolan terakhir mereka di menit ke-72 lawan Liverpool; sejak itu, tiga laga nol gol masuk. xGA hanya 4,0, rendah banget dibanding rata-rata liga 8,5—bukti organisasi solid.
Gabriel Magalhães jadi pilar: 814 menit penuh di 10 laga, 54 clearances, dan 67,65 persen duel success rate, plus 12 blocks tertinggi. Ia duet apik dengan Calafiori, yang beri 35 interseps tim. Di sayap, Timber dan rekan tutup flank dengan 35 tackles won. Arsenal menang 72 persen aerial duels, naik dari 65 persen musim lalu, hasil latihan set-piece defensif Arteta. Bahkan saat tekanan tinggi, mereka batasi lawan ke 4,8 tembakan per laga—setengah dari rata-rata City. Ini taktik parkir bus pintar: counter saat dibutuhkan, tapi dominasi bola cegah serangan balik. Dengan rekor ini, Arsenal punya fondasi juara; lawan depan seperti City bakal kesulitan tembus.
Kesimpulan
Statistik luar biasa Arsenal di musim 2025/26 bukan angka kosong, tapi bukti revolusi Arteta yang sukses. Dari 25 gol cetak ke empat kebobolan, plus kedalaman skuad yang bikin rotasi mulus, The Gunners jadi tim paling komplet di Inggris. Serangan mematikan Gyökeres-Saka, pertahanan Raya-Gabriel, dan midfield Rice-Zubimendi bentuk harmoni sempurna. Dengan posisi puncak dan delapan kemenangan awal, mimpi gelar terasa dekat—tapi tantangan UCL dan derby masih menanti. Bagi fans, ini pesta statistik yang bikin bangga; Arsenal tak cuma menang, tapi mendominasi. Musim ini, London Utara siap raih trofi yang lama ditunggu.