MOTM Pertandingan Manchester City vs Bayer Leverkusen
MOTM Pertandingan Manchester City vs Bayer Leverkusen. Malam di Etihad Stadium, 25 November 2025, berubah jadi mimpi buruk bagi Manchester City saat Bayer Leverkusen mencuri kemenangan 2-0 di matchday kelima Liga Champions 2025-2026. Gol tendangan bebas Alejandro Grimaldo di menit ke-23 dan sundulan Patrik Schick di menit ke-54 jadi senjata mematikan yang akhiri rekor 23 laga tak terkalahkan City di fase grup kompetisi Eropa. Kekalahan ini, di tengah rotasi masif Pep Guardiola yang cadangkan bintang-bintang seperti Erling Haaland dan Kevin De Bruyne, bikin posisi City di klasemen goyah—kini tertinggal tiga poin dari zona lolos langsung. Di sisi lain, Leverkusen bangkit dari tren buruk dengan clean sheet impresif. Alejandro Grimaldo, bek kiri asal Spanyol, terpilih sebagai Man of the Match berkat gol pembuka dan dominasi defensif yang bikin City frustrasi sepanjang laga. INFO CASINO
Gol Grimaldo yang Buka Keran: MOTM Pertandingan Manchester City vs Bayer Leverkusen
Grimaldo tak buang waktu untuk ubah pertandingan. Di menit ke-23, ia ambil tendangan bebas dari jarak 25 meter, lepaskan bola melengkung sempurna yang melewati tembok City dan tak kasih peluang kiper James Trafford. Gol itu bukan cuma indah, tapi juga strategis—lahir dari pelanggaran ceroboh Rico Lewis di lini tengah, tunjukkan visi Grimaldo yang sudah cetak tiga gol dari set-piece musim ini. Sebelum itu, ia sudah ciptakan dua peluang awal dengan umpan silang akurat ke Patrik Schick, bikin lini belakang City kewalahan. Penguasaan bola City capai 65 persen, tapi Grimaldo sapu bersih setiap serangan balik, catatkan 11 intersepsi—rekor pribadinya di kompetisi ini. Rating 9.0-nya pantas, mengingat ia main 90 menit penuh tanpa satu kesalahan pun.
Kontribusi Grimaldo di Lini Belakang: MOTM Pertandingan Manchester City vs Bayer Leverkusen
Sebagai kapten Leverkusen malam itu, Grimaldo bukan cuma ancaman ofensif. Ia tutup sayap kiri City dengan disiplin, blok dua tembakan jarak jauh dari Oscar Bobb dan Tijjani Reijnders, plus menang 100 persen duel udara di areanya. Saat City geber tekanan babak kedua—masukkan Haaland di menit ke-46—Grimaldo tetap tenang, pimpin transisi cepat yang picu gol Schick. Assist potensialnya lahir dari umpan panjang ke Ernest Poku, yang sundul buat sundulan Schick bersarang di pojok bawah. Total, ia catatkan 92 persen akurasi umpan dari 48 percobaan, termasuk lima long ball sukses. Di laga ke-50-nya di Liga Champions, Grimaldo tunjukkan evolusi dari bek biasa jadi playmaker hybrid, lengkapi duet dengan Aleix Garcia di tengah.
Perlawanan Leverkusen yang Solid
Grimaldo saling lengkapi dengan rekan setim yang juga on fire. Schick, penyerang Ceko, cetak gol kedua lewat sundulan akurat dari umpan silang Garcia, tambah expected goals 1.2 di babak pertama. Kiper Lukas Hradecky selamatkan tiga tembakan tepat sasaran City, termasuk upaya Haaland yang ditepis di menit ke-70. Lini tengah Leverkusen, dipimpin Garcia, kuasai tempo dengan 14 tekel gabungan—tertinggi di laga ini. Sementara City, meski ciptakan 14 tembakan, gagal konversi karena kurang kreativitas pasca-rotasi—Haaland offside empat kali, Foden diganti lebih awal karena frustrasi. Ini laga pertama Leverkusen kalahkan City di kompetisi Eropa, putus tren buruk tandang mereka lawan tim Inggris.
Dampak pada Kompetisi
Penghargaan MOTM untuk Grimaldo tak cuma hormati individu; ia angkat moral Leverkusen yang kini punya enam poin dan peluang naik peringkat di matchday keenam. Bagi City, kekalahan ini tambah tekanan jelang kunjungan ke Real Madrid—mereka butuh menang besar untuk amankan top eight. Rotasi Guardiola, yang tinggalkan Rodri absen, jadi sorotan: “Kami bayar harga mahal,” ujarnya pasca-laga. Grimaldo, di wawancara singkat, bilang: “Ini soal tim, tapi malam ini kami bukti bisa saingi siapa saja.” Fans Etihad terdiam, tapi performa Grimaldo langsung trending, tandai kembalinya Leverkusen sebagai ancaman Eropa.
Kesimpulan
Alejandro Grimaldo layak gelar Man of the Match di kemenangan 2-0 Leverkusen atas Manchester City—gol set-piece memukau, intersepsi krusial, dan kepemimpinan total yang bikin Etihad hening. Di malam milestone Guardiola yang pahit, ia panaskan atmosfer tandang, lengkapi sundulan Schick dan pertahanan rapat yang akhiri rekor City. Kemenangan ini perkuat ambisi Leverkusen di Liga Champions, sementara City harus introspeksi rotasi mereka. Dengan usia 29, Grimaldo bukan lagi talenta; ia pilar yang siap pimpin revolusi Jerman. Duel ini tambah babak kompetitif, dan Leverkusen siap lanjutkan kejutan.