Kemungkinan Sesko Untuk Menjadi Mesin Gol di MU Itu Sulit
Kemungkinan Sesko Untuk Menjadi Mesin Gol di MU Itu Sulit. Manchester United sedang berjuang untuk menemukan kembali kejayaan mereka di Premier League, dan salah satu harapan besar diletakkan pada pundak Benjamin Sesko, penyerang muda yang didatangkan dari RB Leipzig pada musim panas 2024. Dengan harga transfer sekitar 60 juta euro, ekspektasi terhadap Sesko sangat tinggi untuk menjadi mesin gol bagi Setan Merah. Namun, performanya hingga September 2025 menunjukkan bahwa perjalanan menuju status pencetak gol utama tidaklah mudah. Apa yang membuat Sesko sulit memenuhi ekspektasi tersebut, dan apa yang perlu ia lakukan untuk sukses? Artikel ini akan mengulas profil Sesko, tantangan yang ia hadapi, dan langkah yang bisa diambil untuk menjadikannya predator di depan gawang. BERITA BASKET
Siapa Itu Benjamin Sesko
Benjamin Sesko, lahir pada 31 Mei 2003 di Radeče, Slovenia, adalah salah satu talenta muda paling menjanjikan di Eropa. Dengan tinggi 195 cm, ia memiliki kombinasi fisik, kecepatan, dan naluri mencetak gol yang membuatnya dijuluki “Haaland baru.” Sesko memulai kariernya di Domžale sebelum bergabung dengan Red Bull Salzburg pada 2019. Di Salzburg, ia mencetak 29 gol dalam 79 penampilan, menunjukkan potensi besar sebagai penyerang tengah. Pada 2023, ia pindah ke RB Leipzig, di mana ia mencetak 14 gol di Bundesliga musim 2023/2024, meski sering bermain sebagai pelapis.
Pada usia 21 tahun, Sesko direkrut Manchester United untuk memperkuat lini depan yang kerap bermasalah sejak kepergian Cristiano Ronaldo. Dengan gaya bermain yang mengandalkan kecepatan, kekuatan fisik, dan kemampuan menyelesaikan peluang, Sesko diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk kebutuhan gol United. Ia juga menjadi andalan tim nasional Slovenia, dengan catatan 11 gol dalam 28 caps hingga September 2025.
Alasan Benjamin Sesko Sulit Untuk Menjadi Mesin Gol
Meski penuh potensi, Sesko menghadapi sejumlah tantangan yang membuatnya sulit menjadi mesin gol di Manchester United. Pertama, tekanan besar di klub sekelas United menjadi beban tersendiri. Premier League dikenal sebagai liga yang intens, dan Sesko masih beradaptasi dengan ritme dan fisiknya. Dalam laga Derby Manchester melawan Manchester City pada 14 September 2025, misalnya, ia hanya mencatatkan satu tembakan yang dimentahkan kiper City, menunjukkan kesulitan bersaing dengan bek tangguh seperti Nathan Aké.
Kedua, kurangnya kreativitas dari lini tengah United membatasi peluang Sesko. Pemain seperti Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte belum mampu memberikan umpan konsisten untuk memanfaatkan kecepatan dan positioning Sesko. Ketiga, Sesko masih perlu meningkatkan ketajaman dalam penyelesaian akhir. Meski memiliki insting gol, ia sering kali gagal memanfaatkan peluang emas, seperti yang terlihat dalam hasil imbang 1-1 melawan Tottenham pada Agustus 2025. Hingga pekan ke-4 musim 2025/2026, Sesko baru mencetak tiga gol dalam tujuh penampilan, angka yang jauh dari ekspektasi untuk seorang “mesin gol.”
Keempat, taktik Ruben Amorim yang mengutamakan formasi 3-4-2-1 terkadang menempatkan Sesko sebagai penyerang tunggal, yang membuatnya kesulitan melawan pertahanan lawan yang terorganisasi. Selain itu, persaingan dengan pemain seperti Marcus Rashford dan Joshua Zirkzee untuk posisi starter juga menambah tekanan, mengurangi waktu bermainnya untuk menemukan ritme.
Apa yang Harus Benjamin Sesko Lakukan Agar Bisa Menjadi Mesin Gol di MU
Untuk menjadi mesin gol yang diharapkan, Sesko perlu mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, ia harus meningkatkan efisiensi dalam penyelesaian akhir. Latihan intensif untuk mengasah kemampuan menembak dari berbagai sudut dan situasi akan membantu. Kedua, Sesko perlu membangun chemistry dengan rekan setim, terutama Fernandes dan Kobbie Mainoo, untuk mendapatkan umpan yang lebih akurat. Komunikasi di lapangan dan pemahaman terhadap pergerakan satu sama lain akan krusial.
Ketiga, Sesko harus menyesuaikan diri dengan intensitas Premier League. Dengan fisiknya yang sudah mumpuni, ia perlu belajar mengatasi tekanan bek lawan melalui pergerakan tanpa bola yang lebih cerdas. Keempat, Amorim bisa membantu dengan menyesuaikan taktik, seperti menggunakan dua penyerang untuk mengurangi beban Sesko sebagai ujung tombak tunggal. Terakhir, Sesko perlu menjaga mentalitas positif. Dukungan dari pelatih, rekan setim, dan penggemar akan membantu menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk terus mencetak gol.
Kesimpulan: Kemungkinan Sesko Untuk Menjadi Mesin Gol di MU Itu Sulit
Benjamin Sesko memiliki semua atribut untuk menjadi mesin gol Manchester United, tetapi perjalanannya tidaklah mudah. Tekanan besar, adaptasi dengan Premier League, kurangnya dukungan dari lini tengah, dan kebutuhan akan ketajaman menjadi hambatan utama. Dengan kerja keras, peningkatan penyelesaian akhir, dan penyesuaian taktis dari Ruben Amorim, Sesko masih memiliki peluang untuk memenuhi ekspektasi. United dan penggemar harus bersabar, karena pada usia 22 tahun, Sesko masih dalam tahap perkembangan. Jika ia mampu mengatasi tantangan ini, “Haaland baru” bisa benar-benar bersinar di Old Trafford dan menjadi penerus tradisi penyerang hebat United.