Mohamed Salah Tidak Berkutik Saat Melawan Chelsea
Mohamed Salah Tidak Berkutik Saat Melawan Chelsea. Pagi ini, 7 Oktober 2025, Stamford Bridge masih jadi mimpi buruk bagi Mohamed Salah setelah kekalahan 2-1 Liverpool dari Chelsea akhir pekan lalu. Penyerang Mesir berusia 33 tahun, yang biasanya jadi momok buat bek mana pun, kali ini tak berkutik—dihantam marking ketat Reece James dan gagal manfaatkan dua peluang emas. Gol kemenangan Chelsea dicetak Estêvão di injury time, bikin Arne Slot alami kekalahan ketiga berturut-turut dan Liverpool tergelincir di puncak Premier League. Salah, dengan 12 gol musim ini sebelum laga, tampak frustrasi sepanjang 90 menit: nol tembakan on target, passing akurat cuma 72 persen. Ini bukan pertama; performa inkonsisten Salah sejak awal musim bikin fans The Reds khawatir. Di tengah transisi Slot, apakah ini tanda kelelahan, atau Chelsea temukan formula matikan raja Anfield? BERITA TERKINI
Latar Belakang Duel Sengit dan Ekspektasi Tinggi untuk Salah: Mohamed Salah Tidak Berkutik Saat Melawan Chelsea
Liverpool datang ke Stamford Bridge dengan modal bagus: tak terkalahkan di lima laga terakhir sebelumnya, termasuk kemenangan atas Manchester United. Chelsea, di bawah Enzo Maresca, lagi on fire—unggul lima poin di klasemen dan tak kebobolan di tiga laga kandang. Duel ini klasik: The Blues unggul head-to-head sejak 2020, dan Salah selalu jadi kunci buat Liverpool, dengan delapan gol di laga lawan Chelsea sepanjang kariernya.
Ekspektasi buat Salah tinggi banget. Musim ini, dia sudah sumbang 12 gol dan 7 assist di 9 laga, bikin dia top scorer PL. Tapi sejak jeda internasional September, ritmenya goyah: cuma satu gol dari empat laga. Slot puji Salah sebagai “pembuat perbedaan”, tapi tekanan tambah parah karena cedera Darwin Nunez bikin lini depan bergantung padanya. Di sisi lain, Chelsea siapkan rencana khusus: Reece James, yang pulih dari cedera panjang, ditugaskan hantam Salah tanpa ampun. Hasilnya? Liverpool dominasi penguasaan bola 58 persen, tapi Chelsea lebih klinis—Nicolas Jackson cetak gol pertama di menit 45, lalu EstĂŞvĂŁo selesaikan di 90+4. Salah, yang biasa ciptakan magic, kali ini cuma jadi penonton di momen krusial.
Analisis Performa: Salah yang Tak Berdaya Lawan Marking James: Mohamed Salah Tidak Berkutik Saat Melawan Chelsea
Sepanjang laga, Salah terlihat seperti bayangannya sendiri. Dia cuma sentuh bola 42 kali—terendah di skuad Liverpool—dan kalah 7 dari 9 duel satu lawan satu. Reece James, kapten Chelsea, main seperti predator: blok tiga crossing Salah, intersep dua passing kunci, dan bahkan provokasi verbal yang bikin Salah frustrasi. Peluang emas datang di menit 67: Salah lolos marking, tapi tembakannya melebar tipis dari gawang Robert Sanchez. Lalu, di menit 82, dia gagal assist ke Cody Gakpo yang kosong—umpan crossingnya terlalu lambat.
Statistik Opta bilang semuanya: nol dribel sukses (dari rata-rata 2,3 per laga), passing progresif cuma 4 (turun dari 7), dan expected goals (xG) pribadinya 0,4—paling tinggi di tim, tapi tak berujung apa-apa. Ini kontras dengan musim lalu, di mana Salah cetak brace di laga serupa. Slot akui pasca-laga, “Mo punya peluang, tapi hari ini tak masuk.” Eks pelatih Jurgen Klopp, yang nonton dari tribun, bela Salah: “Dia manusia, bukan mesin—besok dia balik lagi.” Tapi fakta: ini laga ke-10 Salah tanpa gol lawan Big Six musim ini, bikin pertanyaan soal puncak karirnya mulai pudar.
Dampak Kekalahan: Tekanan untuk Liverpool dan Respons Tim
Kekalahan ini bikin Liverpool turun ke posisi ketiga klasemen, tertinggal enam poin dari City dan Arsenal. Slot, yang baru setahun pegang kendali, kini hadapi kritik: tiga kekalahan beruntun, termasuk di EFL Cup lawan tim Championship. Lini serangan mandul—cuma satu gol dari open play—dan ketergantungan pada Salah jadi sorotan. Fans Anfield chant “Slot out” di akhir laga, meski dia bilang, “Kami belajar dari ini, Mo akan bangkit.”
Chelsea? Kemenangan ini statement: Maresca buktiin skuad mudanya bisa kalahin juara bertahan. James, hero malam itu, puji tim: “Kami matikan Salah total—itu rencana sejak pramusim.” Bagi Salah, ini pukulan: kontraknya habis Juni 2026, dan spekulasi ke Saudi ramai lagi. Tapi dia respons di Instagram: “Hari buruk, tapi tim kuat—kami balik lebih baik.” Liverpool punya jeda tiga hari sebelum lawan Brighton; Slot rencanakan rotasi, mungkin istirahatkan Salah buat pulihkan ritme.
Kesimpulan
Kekalahan 2-1 dari Chelsea pada 4 Oktober 2025 ini bukti Mohamed Salah bisa tak berkutik juga—marking ganas James dan hari sial bikin raja Mesir tampak biasa. Dari ekspektasi tinggi ke nol kontribusi, ini alarm buat Liverpool yang lagi transisi di bawah Slot. Tapi Salah punya sejarah bangkit: 200 gol untuk The Reds tak datang gampang. Chelsea raih poin krusial, sementara Anfield butuh jawaban cepat. Yang pasti, laga ini ingatkan: bahkan bintang terbesar punya hari gelap. Liverpool harus adaptasi, atau musim ini berubah jadi mimpi buruk. Pantau aksi Salah besok—mungkin dia balas dendam di lapangan.