Paul Pogba Bela Rashford dan Kecam Manchester United
Paul Pogba Bela Rashford dan Kecam Manchester United. Paul Pogba menyampaikan pendapatnya mengenai kepindahan Marcus Rashford ke Barcelona. Dia mengecam keputusan Manchester United yang dianggapnya gagal memanfaatkan potensi besar Rashford. Menurut Pogba, United sedang kehilangan pemain hebat, dan kehilangan itu bukan sekadar soal individu, tetapi juga sinyal buruk untuk klub secara kolektif. BERITA LAINNYA
“They Are Losing a Great Player”
Dalam komentarnya yang disampaikan lewat platform iShowSpeed, Pogba menyatakan bahwa Manchester United sedang kehilangan pemain hebat. Ia menyampaikan rasa senang atas Rashford bergabung dengan Barcelona, namun juga menyampaikan ketidakberuntungannya untuk United, yang melepas pemain bintang. Menurut Pogba, keputusan ini mengindikasikan sebuah kegagalan dalam mengelola aset klub yang sangat penting.
Tekanan pada Pelatih dan Manajemen
Pogba juga mengaitkan situasi ini dengan tekanan terhadap pelatih Ruben Amorim yang kini berada di bawah sorotan. Ia menilai pelatih harus menghasilkan kemenangan atau menghadapi risiko pemecatan. Pogba menyertakan kritik kepada manajemen yang seolah “tidak percaya sepenuhnya” pada pemain yang ada. Bagi Pogba, jika pelatih tidak menggunakan potensi Rashford, maka pelatih itu yang harus bertanggung jawab penuh atas hasil akhir klub.
Dimensi Simbolis dan Kreatif Rashford
Keberangkatan Rashford dinilai Pogba bukan sekadar perpindahan biasa. Sosok Rashford terus mengenakan nomor 10 setelah dilepas ke Barcelona, langkah yang menggambarkan peran simbolisnya di skuad. Bagi Pogba, kehilangan Rashford lebih dari sekadar soal permainan sehari-hari, karena itu berarti Manchester United telah melepas kreativitas, identitas klub, dan konektivitas antara pemain senior dan publik.
Kenangan Bersama di Old Trafford: Paul Pogba Bela Rashford dan Kecam Manchester United
Pogba dan Rashford pernah memiliki momen kerja sama yang kuat di Manchester United. Pogba dikenal mampu membebaskan Rashford dengan umpan panjang brilian dan visinya dalam mengatur tempo permainan. Sejumlah penonton dan analis menggambarkan Pogba sebagai tipe pemain yang “melepaskan Rashford dan Martial dengan satu sentuhan kaki kanan”. Kerjasama ini menciptakan kans mencetak gol yang tinggi meski tak selalu terpenuhi konsistensinya.
Kritik Tak Hanya pada Rashford Pergi
Komentar Pogba tidak hanya memfokus pada kepergian Rashford, tetapi juga kritik sistemik terhadap United. Ia memandang situasi ini sebagai cerminan lebih besar tentang kegagalan dalam mempertahankan dan merawat aset klub. United gagal memberdayakan Rashford saat ia seharusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari proyek klub masa depan.
Pesan Terakhir Pogba – Yaitu Tentang Loyalitas dan Kesempatan
Pogba menekankan bahwa kehilangan Rashford adalah hal besar bagi Manchester United. Dulu, Rashford dan Pogba menolak tawaran jabatan kapten karena alasan berbeda Pogba saat itu ingin hengkang sementara Rashford merasa belum siap. Oleh karena itu, kepergian Rashford sekarang seolah menjadi konsekuensi atas kegagalan komunikasi dan visi klub secara menyeluruh.
Potret Masa Depan yang Kelabu bagi United
Dengan keputusan melepas Rashford, Pogba seolah memperingatkan bahwa United sedang mengulangi sejarah kesalahan manajemen pemain yang pernah menimpa dirinya. Adanya potensi bakat yang tidak berkembang optimal di dalam skuad menjadi usia kabur, dan klub kehilangan daya tarik kreatif yang pernah dimilikinya.
Kesimpulan: Paul Pogba Bela Rashford dan Kecam Manchester United
Paul Pogba memberikan pandangan kritis yang tajam terhadap Manchester United menjelang kepergian Marcus Rashford. Menurutnya, klub tersebut tidak hanya kehilangan seorang pemain berbakat, tetapi juga sinyal kuat bahwa visi pengembangan talenta muda mereka masih lemah. Pogba menyebut ini sebagai kerugian besar dan tekanan nyata bagi manajemen dan pelatih.
Melalui komentar ini, Pogba menekankan bahwa keputusan strategis klub tentang pemain tidak hanya soal taktik di lapangan, tetapi juga soal budaya dan identitas. Keputusan-keputusan semacam ini akan menentukan arah Manchester United ke depan dan apakah klub akan mampu mempertahankan talenta kembali atau terus kehilangan peluang besar.