statistik-pertandingan-brugge-vs-arsenal

Statistik Pertandingan Brugge vs Arsenal

Statistik Pertandingan Brugge vs Arsenal. Malam di San Siro pada 9 Desember 2025 jadi babak baru drama bagi Liverpool di fase liga Liga Champions 2025/26. Tanpa Mohamed Salah yang absen akibat isu internal pasca-wawancara kontroversial usai imbang 3-3 dengan Leeds, The Reds justru tampil tangguh dengan kemenangan tipis 1-0 atas Inter Milan. Gol penentu datang dari penalti Dominik Szoboszlai di menit ke-88, mematahkan rekor tak terkalahkan Inter di kandang Eropa selama 18 laga sejak 2022. Kemenangan ini dorong Liverpool kembali ke delapan besar klasemen dengan 12 poin sama seperti Inter, setelah enam pertandingan. Di tengah tekanan domestik, Arne Slot tunjukkan skuadnya punya nyali, meski laga berjalan ketat tanpa gol di babak pertama. Sorotan utama jatuh pada Ryan Gravenberch, gelandang Belanda yang dinobatkan Man of the Match atas performa dominan di lini tengah—dua peluang emas dan penguasaan bola superior. Ini jadi bukti bahwa Liverpool bisa bangkit tanpa bintang utama, menambah bumbu fase liga yang semakin sengit. TIPS MASAK

Performa Luar Biasa Gravenberch sebagai MOTM: Statistik Pertandingan Brugge vs Arsenal

Ryan Gravenberch pantas raih gelar Man of the Match, dengan kontribusi yang jadi pondasi kemenangan Liverpool. Pemain 23 tahun itu mendominasi lini tengah, catat rating 8.5 dari UEFA berkat 92 persen akurasi umpan, tiga intersepsi, dan dua tembakan mengancam ke arah gawang Yann Sommer. Dari posisi deep-lying playmaker dalam formasi diamond midfield Arne Slot, Gravenberch hentikan serangan balik Inter berkali-kali, termasuk blok krusial terhadap Hakan ÇalhanoÄźlu di menit ke-35. Ia juga ciptakan peluang untuk Curtis Jones di sisi kiri, yang nyaris bikin gol awal. Mantan bintang Bayern ini tunjukkan kedewasaan, menang 65 persen duel fisik melawan duo Barella-SuÄŤić, dan pimpin pressing tinggi yang paksa Inter mundur. Slot puji ia sebagai “otak yang tenang di tengah badai,” terutama tanpa Salah yang biasa tarik perhatian lawan. Penghargaan ini lanjutan tren positif Gravenberch musim ini, di mana ia kontribusi empat assist di semua kompetisi, bukti adaptasi sempurna di Anfield.

Momen Krusial Szoboszlai dan Penalti Penentu: Statistik Pertandingan Brugge vs Arsenal

Meski Gravenberch curi perhatian keseluruhan, Szoboszlai layak dapat pujian khusus atas gol penalti yang selamatkan tiga poin. Penalti di menit ke-88 diberikan setelah VAR konfirmasi pelanggaran Alessandro Bastoni atas Ibrahima Konaté di kotak terlarang—keputusan yang bikin skuad Inter geram, termasuk Henrikh Mkhitaryan yang protes keras pasca-laga. Szoboszlai, dengan tenang, tendang bola ke pojok kanan Sommer, cetak gol keenamnya musim ini dan pertama di kompetisi Eropa untuk Liverpool. Sebelumnya, ia hampir cetak gol dari tendangan bebas di babak kedua, tapi diselamatkan kiper tuan rumah. Performa ini kontras dengan absennya Salah—hanya ketiga kali sejak gabung The Reds—dan tunjukkan kedalaman skuad Slot. Szoboszlai, yang masuk sebagai starter, menang 70 persen duel udara dan ciptakan dua key passes, tambah dimensi serangan dari lini tengah. Tanpa tendangan dinginnya, laga mungkin berakhir imbang, memperpanjang tren buruk tandang Liverpool di Eropa.

Respons Inter dan Dampak pada Klasemen

Inter tampil gigih tapi tak cukup tajam, dengan Lautaro MartĂ­nez dan Marcus Thuram ciptakan ancaman—MartĂ­nez cetak gol di lima laga kandang Eropa tahun ini, tapi Alisson Becker hentikan sundulannya tepat sebelum turun minum. Nerazzurri punya 12 tembakan tapi xG hanya 0.8, kalah superior dari 1.4 Liverpool, akibat pressing ketat Gravenberch dan Jones. Simone Inzaghi akui timnya “kehilangan momentum” pasca-pelanggaran penalti, yang akhiri rekor kandang impresif. Kekalahan ini buat Inter tetap di 12 poin tapi turun peringkat karena selisih gol, tekan mereka di dua laga sisa fase liga. Bagi Liverpool, kemenangan ini obat mujarab usai kekalahan 1-4 dari PSV pekan lalu, perkuat posisi top-eight dan beri jeda mental sebelum laga liga akhir pekan. Ini juga konfirmasi tren positif tandang The Reds melawan tim Italia—lima kemenangan dari enam laga terakhir di Eropa.

Kesimpulan

Man of the Match Ryan Gravenberch jadi simbol ketangguhan Liverpool di San Siro, di mana dominasi lini tengah dan penalti Szoboszlai samakan poin dengan Inter di fase liga Liga Champions. Kemenangan 1-0 tanpa Salah ingatkan bahwa skuad Arne Slot punya kedalaman untuk hadapi tekanan, meski kontroversi penalti tambah bumbu. Bagi Inter, ini alarm untuk poles finis di depan gawang, sementara The Reds dapat momentum baru. Di kompetisi yang penuh kejutan, performa seperti Gravenberch janjikan perburuan lebih panas hingga akhir Desember. Malam Milan itu bukan hanya soal skor, tapi bukti bahwa nyali bisa kalahkan sejarah—dan Liverpool siap lanjutkan perjuangan.

BACA SELENGKAPNYA DI…