Wiegman Tegaskan Kekhawatiran Cedera saat Williamson Tertatih
Wiegman Tegaskan Kekhawatiran Cedera saat Williamson Tertatih. Pelatih Sarina Wiegman mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi kapten tim, Leah Williamson, yang tampak mengalami cedera serius di pergelangan kaki setelah laga dramatis Inggris melawan Swedia pada perempat final Euro 2025. Ia menyebut bahwa Williamson harus ditarik keluar karena tidak mampu melanjutkan permainan, dan akan menjalani evaluasi medis pada keesokan harinya. BERITA LAINNYA
Kekacauan di Laga dan Momen Penentu
Laga berjalan dengan ekstrem dengan Inggris yang sempat tertinggal dua gol di babak pertama lewat aksi Kosovare Asllani dan Stina Blackstenius. Tekanan bertubi-tubi menimpa pertahanan Inggris, sementara Wiegman harus menanti sampai menit ke-70 untuk membuat perubahan taktis yang berbuah hasil. Masuknya Michelle Agyemang, Beth Mead, Esme Morgan, dan Chloe Kelly memberikan tekanan dan perubahan gaya bermain yang segera membalikkan keadaan.
Lucy Bronze mengawali comeback dengan gol di menit ke-79, diikuti gol Agyemang hanya dua menit kemudian. Meski masuk ke babak tambahan waktu, cedera Williamson menimbulkan kekhawatiran yang tak kalah mencekam meski diiringi sabar dan solidaritas tinggi dari seluruh tim.
Reaksi Wiegman Terhadap Cedera Williamson
Usai pertandingan penuh adrenaline, Wiegman mengungkapkan bahwa ia belum dapat memastikan tingkat keparahan cedera Williamson. “Saya tidak tahu kondisinya saat ini,” ujarnya, “dia tidak bisa melanjutkan, jadi kami harus menggantikannya”. Penilaian medis direncanakan keesokan harinya untuk menentukan apakah Williamson bisa kembali bermain di semifinal melawan Italia.
Masalah ini muncul di tengah jadwal padat dan kelelahannya yang nyata, sebuah kondisi yang juga dirasakan oleh banyak pemain lainnya. Wiegman pun menambahkan bahwa kondisi tim “sangat lelah” setelah melewati maraton dalam pertandingan tersebut.
Dampak Cedera bagi Inggris dan Lini Pertahanan
Leah Williamson, yang dikenal sebagai sosok vital dalam pertahanan dan kapten Inggris, sebelumnya sempat absen panjang akibat cedera ACL yang memaksanya melewatkan Piala Dunia. Kembalinya Williamson ke lapangan menandai bukti kebangkitannya bersama tim. Namun cedera pergelangan kaki di laga krusial kini menimbulkan keprihatinan besar.
Jika harus absen di semifinal, Wiegman akan kehilangan pengaruh besar Williamson, yang selama ini bukan hanya andalan lini belakang tetapi juga pemimpin moral tim. Kontak fisik yang keras sepanjang laga dan tekanan tinggi membuat tim medis tim nasional berada dalam kondisi siaga.
Semangat Resilians dan Persiapan Semifinal
Meski cedera Williamson menjadi sorotan, Wiegman tetap memuji pertahanan mental dan tekad timnya. Ia menyebut pertandingan melawan Swedia sebagai pertandingan paling kacau yang ia alami, namun respon timnya menunjukkan resiliensi luar biasa. Wiegman menyoroti keberanian Lucy Bronze meski cedera hamstring, serta peran Hannah Hampton sebagai pahlawan di babak penalti.
Fokus kini tertuju pada persiapan semifinal melawan Italia di Jenewa Selasa mendatang. Inggris bakal menjalani evaluasi, baik dari sisi fisik maupun strategi, untuk memastikan kesiapan meski dalam kondisi kelelahan, dan menanti perkembangan lebih lanjut mengenai kondisi Williamson.
Kesimpulan dan Harapan: Wiegman Tegaskan Kekhawatiran Cedera saat Williamson Tertatih
Wiegman telah membawa Inggris melampaui rintangan ekstrem dengan kemenangan spektakuler 3–2 via adu penalti melawan Swedia, sebuah kemenangan yang menunjukkan kedalaman mental dan strategi tajam. Namun keberhasilan itu dibayangi oleh masalah cedera serius pada kepalanya, Leah Williamson, yang kemungkinan akan menentukan banyak hal di semifinal.
Penilaian medis yang akan dilakukan pada hari Jumat, 18 Juli 2025, menjadi sangat penting. Jika Williamson bisa pulih cepat, Inggris mempertahankan kapten sekaligus jantung pertahanan mereka. Bila tidak, Wiegman harus segera merancang solusi alternatif menghadapi Italia. Baik suporter maupun media kini menantikan kabar terbaru setelah evaluasi medis dilakukan keesokan hari.