Bek Milik Monaco Ini Sempat Dilirik Oleh AC Milan
Bek Milik Monaco Ini Sempat Dilirik Oleh AC Milan. AC Milan terus bergerak aktif di bursa transfer musim panas 2025 untuk memperkuat skuad mereka demi bersaing di Serie A dan Liga Champions. Salah satu nama yang sempat mencuri perhatian adalah bek milik AS Monaco, Vanderson de Oliveira Campos, atau lebih dikenal sebagai Vanderson. Pemain asal Brasil ini masuk radar Milan sebagai opsi untuk memperkuat lini belakang, terutama di posisi bek kanan. Namun, meski sempat menjadi target serius, Milan akhirnya memilih mundur dari perburuan pemain berusia 24 tahun ini. Apa yang membuat Vanderson begitu menarik bagi Rossoneri, dan mengapa transfer ini akhirnya tidak terwujud? BERITA BOLA
Siapakah Sosok Pemain Ini
Vanderson adalah bek kanan berusia 24 tahun asal Brasil yang bergabung dengan AS Monaco dari Grêmio pada Januari 2022 dengan biaya transfer sekitar €11 juta. Lahir di Rondonópolis, Brasil, pada 21 Juni 2001, Vanderson dikenal sebagai bek modern yang menggabungkan kemampuan bertahan yang solid dengan kontribusi menyerang yang signifikan. Sejak tiba di Ligue 1, ia telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan untuk Monaco, dengan torehan 5 gol dan 10 assist hingga awal musim 2025/26. Fisiknya yang kuat, kecepatan, dan kemampuan membaca permainan membuatnya menjadi salah satu bek kanan paling menjanjikan di Eropa.
Di level internasional, Vanderson telah dipanggil ke timnas Brasil beberapa kali, meski masih bersaing dengan nama-nama seperti Danilo dan Emerson Royal untuk tempat di skuad utama. Gaya bermainnya yang agresif dan kemampuan untuk mendukung serangan dari sisi kanan membuatnya cocok untuk klub-klub yang mengutamakan permainan menyerang, termasuk Milan di bawah asuhan Paulo Fonseca.
Apa yang Membuatnya Dilirik Oleh AC Milan
AC Milan tertarik pada Vanderson karena kebutuhan mereka akan bek kanan yang dinamis untuk melengkapi sistem taktik Fonseca. Milan saat ini mengandalkan Davide Calabria sebagai bek kanan utama, tetapi performa Calabria yang kadang inkonsisten dan usianya yang mendekati 30 tahun mendorong klub untuk mencari opsi jangka panjang. Vanderson, dengan usia yang masih muda dan pengalaman di Ligue 1 serta Liga Europa, dianggap sebagai kandidat ideal. Statistiknya di Monaco menunjukkan kemampuan duel udara yang kuat (rata-rata 65% kemenangan duel per pertandingan) dan akurasi umpan silang di atas 70%, yang sangat cocok untuk mendukung penyerang seperti Rafael Leão dan Christian Pulisic.
Selain itu, Milan melihat Vanderson sebagai pemain yang bisa beradaptasi dengan gaya bermain intens Fonseca, yang mengutamakan pressing tinggi dan transisi cepat. Kemampuan Vanderson untuk naik membantu serangan tanpa mengorbankan tugas bertahan membuatnya menjadi opsi menarik untuk menggantikan atau bersaing dengan Calabria. Harga transfernya yang diperkirakan sekitar €25-30 juta juga dianggap wajar untuk pemain dengan potensi besar, terutama mengingat Milan baru saja mendatangkan Destiny Udogie untuk posisi bek kiri, menunjukkan ambisi mereka memperkuat kedua sisi pertahanan.
Lalu, Kenapa AC Milan Tidak Jadi Menginginkan Dia
Meski Vanderson sempat menjadi target utama, AC Milan akhirnya memilih mundur dari perburuan karena beberapa alasan strategis. Pertama, kendala finansial menjadi faktor besar. Setelah menghabiskan dana signifikan untuk mendatangkan Udogie dan pemain lain seperti gelandang tengah, Milan harus berhati-hati dengan pengeluaran agar tetap mematuhi aturan Financial Fair Play. Monaco, di sisi lain, mematok harga yang cukup tinggi untuk Vanderson, dan Milan merasa biaya tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan mendesak lainnya, seperti memperkuat lini tengah atau memperpanjang kontrak pemain kunci seperti Mike Maignan.
Kedua, performa Davide Calabria di awal musim 2025/26 ternyata lebih baik dari perkiraan, dengan sang kapten menunjukkan kepemimpinan dan konsistensi di posisi bek kanan. Hal ini membuat Milan menunda rencana untuk merekrut bek kanan baru hingga musim panas 2026. Ketiga, Milan juga mempertimbangkan opsi internal seperti Alessandro Florenzi dan pemain muda dari akademi, yang bisa menjadi solusi sementara. Terakhir, persaingan dari klub lain seperti Tottenham dan PSG, yang juga dikabarkan memantau Vanderson, membuat negosiasi semakin rumit, sehingga Milan memilih fokus pada target lain yang lebih realistis.
Kesimpulan: Bek Milik Monaco Ini Sempat Dilirik Oleh AC Milan
Keputusan AC Milan untuk menunda perekrutan Vanderson, bek kanan berbakat milik AS Monaco, mencerminkan pendekatan hati-hati klub dalam mengelola keuangan dan prioritas transfer. Meski Vanderson memiliki semua atribut untuk menjadi bek kanan masa depan Milan—dari kemampuan bertahan hingga kontribusi menyerang—kendala finansial dan performa apik Davide Calabria membuat Rossoneri mengurungkan niat mereka. Bagi Vanderson, minat dari Milan menegaskan statusnya sebagai salah satu bek muda terbaik di Eropa, dan peluang untuk pindah ke klub besar masih terbuka lebar. Sementara itu, Milan terus membangun skuad kompetitif dengan langkah cerdas, memastikan mereka tetap bersaing di Serie A dan Eropa tanpa mengorbankan stabilitas finansial.