MU Dinilai Lebih Hebat Ketimbang Musim Kemarin
MU Dinilai Lebih Hebat Ketimbang Musim Kemarin. Pada 3 Desember 2025, Manchester United menikmati momentum positif di tengah musim Premier League yang baru berjalan dua bulan lebih. Dengan posisi keenam klasemen dan hanya dua kekalahan dari 14 laga, tim ini dinilai jauh lebih tangguh dibanding musim lalu yang berakhir di peringkat 15 dengan rekor buruk 11 menang, 9 seri, dan 18 kalah. Pelatih Ruben Amorim, yang baru saja merayakan 50 hari di Old Trafford, berhasil ubah dinamika skuad yang dulu lesu menjadi mesin yang lebih solid. Pemain kunci seperti Bryan Mbeumo bersinar dengan lima gol, sementara lini belakang catat clean sheet lebih sering. Penilaian ini datang dari analis dan mantan pemain, yang lihat United kini punya identitas jelas: pressing tinggi dan transisi cepat. Musim 2025-26 ini, tanpa beban Eropa, beri ruang fokus yang bikin perbedaan nyata. INFO SLOT
Perubahan Taktis: Dari Kekacauan ke Koherensi: MU Dinilai Lebih Hebat Ketimbang Musim Kemarin
Musim lalu, di bawah Erik ten Hag, United sering terlihat tak punya arah—hanya tiga pemain ciptakan xG assisted 3.0 atau lebih di open play, kalah jauh dari rival seperti Liverpool yang punya tujuh. Kini, Amorim terapkan formasi 3-4-3 yang tegas, hasilkan rata-rata 1.8 gol per laga dibanding 1.2 musim sebelumnya. Lini tengah, dipimpin Kobbie Mainoo dan Bruno Fernandes, unggul dalam pressing: tim curi bola 12 kali per pertandingan, naik 25 persen dari 2024-25.
Laga krusial seperti kemenangan 2-1 atas Arsenal pada November tunjukkan koherensi ini—Mbeumo cetak gol pembuka dari serangan balik kilat, sementara Noussair Mazraoui, bek serba bisa, blok tiga tembakan lawan. Amorim bilang, “Kami bukan tim sempurna, tapi kami punya rencana.” Hasilnya, United tak terkalahkan dalam enam laga terakhir liga, beda dengan delapan kekalahan dalam 10 laga akhir musim lalu. Ini bukti taktik baru bikin skuad lebih kompak, kurangi kesalahan defensif yang dulu biaya 58 gol kebobolan.
Performa Pemain: Bintang Baru yang Bersinar: MU Dinilai Lebih Hebat Ketimbang Musim Kemarin
Individu jadi katalisator utama. Bryan Mbeumo, rekrutan musim panas dari Brentford seharga 65 juta poundsterling, pimpin top skor tim dengan lima gol dan dua assist dari 13 laga—rating rata-rata 6.61, tertinggi kedua di skuad. Ia unggul di lari off-ball, catat 169 penyusupan ke belakang pertahanan, terbanyak di liga. Bruno Fernandes, kapten, naik level dengan delapan assist, ciptakan peluang 2.5 per laga, naik dari 1.8 musim lalu.
Pemain lain ikut angkat: Harry Maguire, dulu sering disorot, kini rating 6.15 berkat duet solid dengan Lisandro Martinez—tim menang 70 persen duel udara, beda dari 55 persen tahun silam. Casemiro, meski rating 6.43, beri stabilitas dengan 2.5 tekel per laga. Bahkan, Mazraoui, datang dari Bayern Munich, ranking ketujuh dengan kontribusi defensif dan ofensif. Hanya satu pemain di atas 7.0 rating, tapi secara keseluruhan, skuad lebih seimbang—beda dengan musim lalu di mana ketergantungan pada satu-dua nama bikin rentan.
Statistik Pendukung: Angka yang Tak Bisa Dibantah
Data keras bicara paling lantang. United cetak 25 gol di 14 laga liga musim ini, rata-rata 1.79 per pertandingan, bandingkan dengan 1.26 di 38 laga 2024-25. Kebobolan turun jadi 16 (1.14 per laga) dari 58 musim lalu. Possession naik ke 52 persen, akurasi umpan 85 persen, dan xG 1.65 per laga—overperform 0.14 gol. Di FA Cup, mereka lolos babak ketiga dengan agregat 4-0, sementara EFL Cup beri start mulus.
Tanpa Eropa, jadwal lebih ringan bantu pemulihan—cedera minim, pemain main rata-rata 80 menit per laga. Analis sebut ini “rebound musim” klasik, mirip Arsenal pasca-musim buruk. Dengan 24 poin dari 14 laga, United unggul enam poin dari posisi yang sama musim lalu. Ini bukan keberuntungan; pressing intens ciptakan 40 persen gol dari turnover, naik dari 25 persen.
Kesimpulan
Manchester United dinilai lebih hebat ketimbang musim kemarin berkat taktik Amorim yang koheren, performa individu seperti Mbeumo yang meledak, dan statistik gol-kebobolan yang jauh lebih baik. Dari posisi 15 ke enam klasemen, transformasi ini beri harapan realistis finis top empat di 2025-26. Hingga Desember, dengan delapan laga tak terkalahkan, tim ini tunjukkan potensi juara—bukan mimpi, tapi kemungkinan. Amorim punya waktu sisa musim untuk poles skuad, tapi fondasi sudah kuat. Old Trafford kembali bergemuruh, dan cerita sukses baru saja dimulai.